Train to Busan atau dalam bahasa Korea Busanhaeng (부산행) adalah film yang bercerita tentang wabah zombie yang
menyerang ibu kota Korea selatan. Bagi kalian yang suka drama thriller dan
bertema zombie maka film Train to Busan ini cocok untuk kalian tonton. Tentunya
karena salah satu pemainnya adalah ahjushi Gong Yoo. Film asal Korea tahun 2016
berhasil memecahkan rekor sebagai film dengan 10 juta penonton. Film ini juga pernah tayang di salah satu
stasiun tv swasta Indonesia. Meski sebelumnya film bertemakan zombie sudah
pernah ada namun tidak bisa sesukses Train to Busan. Setelah Train to Busan
mendapat kesuksesan barulah film dengan tema zombie yang lain bermunculan.
Sebut saja Rampant, Alive, serial Netflix yaitu Kingdom yang juga sukses serta
drama Zombie Detective.
Sinopsis Train To Busan
Awal cerita film ini dimulai dari sebuah truk pembawa barang
yang diijinkan melewati daerah yang mengalami kebocoran/ terkontaminasi suatu
zat. Truk yang melintas itu tidak sengaja menabrak seekor rusa. Rusa yang mati
ditengah jalan itu ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja tapi ternyata rusa
itu hidup lagi dan menjadi zombie.
Seok Woo seorang manajer keuangan sebuah perusahaan adalah
seorang ayah tunggal yang baru saja bercerai dengan istrinya. Dia tinggal
bersama ibu dan anaknya, Soo An. Dihari ulang tahunnya dia ingin pergi ke Busan
untuk bertemu dengan ibunya. Dia meminta untuk pergi hari itu juga karena
ayahnya selama ini selalu menunda-nunda dan berakhir janji semata.
Singkat cerita mereka akhirnya pergi ke stasiun Seoul untuk
naik kereta cepat (KTX) menuju Busan. Ketika kereta akan berangkat seorang
wanita dengan luka berhasil masuk dan bersembunyi di toilet kereta. Wanita itu
perlahan berubah menjadi zombie meski dia sendiri sudah berusaha menghentikan
dirinya. Ketika pramugari wanita menemukannya dan berusaha menolongnya, dia
justru diserang dan berubah menjadi zombie juga. Akhirnya mereka satu per satu
berubah menjadi zombie dan menyerang orang-orang dalam gerbong kereta.
Gong Yoo, Ma Dong Seok dan orang lainnya berusaha bertahan
hidup dan melindungi orang yang mereka sayang ditengah serangan zombie yang
ganas. Berhasilkah usahanya sampai ke Busan dengan selamat??
Profil Film & Pemeran Train To Busan
Judul : Train To Busan (부산행)
Sutradara: Yeon Sang Ho
Penulis: Park Joo Suk
Tanggal Rilis: 20 Juli 2016 (Korea Selatan)
Durasi: 118 Menit
Negara: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Pemeran/ Cast
Gong Yoo sebagai Seok Woo
Kim Su An sebagai Soo An
Jung Yu Mi sebagai Sung Kyung
Ma Dong Seok sebagai Sang Hwa
Ahn So Hee sebagai Jin Hee
Choi Woo Shik sebagai Yong Guk
Kim Eui Sung sebagai Yong Suk
Karakter Pemeran Train to Busan
Gong Yoo
Seorang ayah yang pekerja keras dan tidak mempunyai waktu
untuk putrinya. Dia juga sosok yang individualis dan egois. Sangat menyayangi
anaknya tapi susah mengungkapkan rasa sayangnya sehingga terlihat ada jarak
saat mereka bersama. Saat zombie menyerang barulah dia menampakkan sosok ayah
yang rela mati demi anaknya. Sayangnya penyesalan untuk waktu yang tidak bisa
mereka habiskan bersama datang terlambat.
Kim Su An
Memerankan Soo An anak perempuan Seok Woo. Dia adalah gadis
yang baik hati dan memikirkan orang lain. Berbeda karakter dengan ayahnya.
Karena terbiasa sendiri menjadikan dia sosok yang mandiri tidak cengeng. Bahkan
ditengah wabah zombie yang melanda dia menjadi gadis yang berani. Di awal dia
menyadari ada yang aneh dengan keadaan di luar kereta tapi ketika dia ingin
mengutarakan kepada ayahnya, sang ayah sudah tertidur di kursinya.
Jung Yu Mi & Ma Dong Seok
Berperan sebagai pasangan suami istri yang lucu. Tidak kenal takut dalam melawan zombie tapi takluk dihadapan istri. Tipe suami-suami takut istri. Dia juga orang yang digambarkan suka menolong orang meskipun wajahnya garang. Sedangkan Jung Yu Mi berperan sebagai istri dalam keadaan hamil. Meski hamil dia harus tetap berjuang menghindari serangan zombie.
Choi Woo Shik & Ahn So Hee
Mereka adalah tim baseball. Dari semua rekannya dalam satu
gerbong kereta hanya mereka berdua yang berhasil selamat. Mereka saling suka
tapi tidak saling mengutarakan perasaan.
Yong Guk (Choi Woo Shik) adalah pemuda yang polos namun
dalam melawan para zombie ini dia bisa diandalkan. Dia berusaha melindungi Jin
Hee (Ahn So Hee) dan rela berkorban untuknya. Sedangkan karakter Ahn So Hee
disini adalah seorang gadis popular yang sifatnya terbuka dan menyukai Yong
Guk.
Kim Eui Sang
Berperan sebagai Yong Suk karakter yang paling menyebalkan
dalam film ini. Dia hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau peduli dengan
orang lain. Ingin selalu diprioritaskan dan didengar.
Kedekatan Ayah dan Anak
Dalam film ini kita diajak melihat kondisi anak yang orang
tuanya bercerai. Seorang anak pasti ingin selalu bersama ayah dan ibunya. Tapi
Soo An tidak mendapatkan kehadiran kedua orangtuanya tersebut. Pasca bercerai
Soo An harus tinggal bersama ayahnya yang sibuk bekerja. Ketika ayahnya bekerja
dia dirumah bersama neneknya. Tapi dia tidak terlalu dekat dengan neneknya, dia
hanya ingin ibunya. Akhirnya dia banyak menghabiskan waktu dikamar dan
bercerita pada bonekanya. Karena ayahnya tidak punya waktu mendengarkan
ceritanya.
Soo An menjadi sosok anak yang kehilangan peran seorang ibu
dan juga tidak dekat dengan ayahnya. Sejatinya hubungan seorang anak dan ayah
juga memiliki pengaruh dalam kehidupan anak kelak. Seorang ayah berperan dalam
membentuk karakter anak. Apalagi bagi anak perempuan sosok ayah bisa menjadi
panutan dan teladan.
Tidak semua ayah sadar akan perannya dalam tumbuh kembang
anak. Mereka selalu beranggapan bahwa peran mendampingi anak selalu diambil
alih oleh ibu. Tugas ayah hanya mencari uang. Bahkan tak jarang ketika ayah
pulang kerja masih sibuk dengan Hp nya dengan alasan lelah agar tidak diganggu
anaknya. Jadi apa yang anak lakukan di rumah ayah hanya mendapat laporan dari
ibunya tanpa melihat langsung yang terjadi. Apalagi kalau sang ayah adalah
sosok yang sibuk dan selalu pulang malam. Pergi ketika anak masih tidur dan
pulang setelah anak tidur.
Sama halnya seperti Seok Woo dia tidak mengetahui keseharian
anaknya dan ketika anaknya ulang tahun dia memberikan hadiah yang sama seperti
hadiah tahun lalu. Padahal setiap ulang tahun dia hanya ingin hadiah bertemu
dengan ibunya.
Manusia dan Egonya
Tidak jauh berbeda dengan kebanyakan film tema bencana,
permasalahan yang selalu ada adalah rasa keegoisan yang hanya memikirkan diri
sendiri. Ada orang-orang yang berusaha keluar dari situasi bersama-sama tapi
ada pula manusia yang memikirkan dirinya sendiri. Asalkan dia selamat dia tidak
peduli dengan orang lain. Film ini juga ingin menampakkan sisi kemanusiaan itu.
Ketika Seok Woo, Sang Hwa dan Yong Guk berhasil mencapai gerbang terdepan tapi
dia tidak diijinkan masuk oleh orang-orang yang takut dan egois. Mereka tidak
bisa lagi menggunakan akal sehatnya untuk menolong sesama. Mereka hanya
memikirkan keselamatan diri sendiri.
Perjuangan dan Pengorbanan
Dalam menghadapi bencana selalu ada yang berjuang dan
berkorban. Seok Woo yang sempat terpisah gerbong dari anaknya berjuang
mati-matian melawan zombie disetiap gerbong demi menemui anaknya. Begitupula
dengan Sang Hwa dan Yong Guk yang berjuang demi menemui orang terkasih. Kata
orang usaha tidak menghianati hasil. Perjuangan mereka untuk kembali bersama
membuahkan hasil. Tapi masalah tidak berhenti sampai disitu. Zombie masih menghantui mereka dan sekali lagi
mereka semua harus berhadapan dengan kawanan zombie yang ganas. Satu persatu
dari mereka harus berkorban. Yong Guk rela menjadi zombie karena Jin Hee telah
digigit zombie terlebih dahulu. Begitu juga dengan yang lainnya rela berkorban demi keselamatan yang lainnya. Lalu siapa
saja yang selamat dari kejaran para zombie? Hanya dua orang saja.
Karakteristik Zombie di Train To Busan
Cukup mengherankan sih zombie di film ini. Ingat adegan di
awal ketika wanita pertama yang terinfeksi virus zombie berhasil masuk kereta.
Setelah digigit dia masih sadar bahkan bisa mengikat kakinya agar virus itu
tidak menyebar. Bahkan dia masih bisa berjalan meski sudah mulai hilang
kesadaran lalu pingsan setelah itu barulah dia menjadi zombie dan menggigit
pramugari wanita.
Anehnya setelah itu mereka jadi saling menggigit manusia untuk
mengubahnya menjadi zombie. Dan tidak perlu waktu lama setelah digigit,
orang-orang langsung berubah menjadi zombie dengan cepat dan ganas. Selain itu
pergerakan zombie ini luar biasa cepat. Bahkan bisa mengejar laju kereta. Padahal
di cerita zombie yang lain yang namanya zombie alias mayat hidup itu jalannya
pelan dan terseok-seok. Jangankan untuk lari berjalan saja susah. Mungkin
inilah yang jadi pembeda zombie Korea dengan zombie lainnya.
Kesimpulan dan Pesan
Review singkat film Train to Busan ini tentunya menyelipkan sisi kemanusiaan yang mulai kita abaikan sebagai manusia. Ingin mendapat informasi film menarik lainnya? Kunjungi bacaterus.com. Ada banyak ulasan film mulai dari film Indonesia, film Barat, film Asia hingga animasi juga ada loh. Tidak hanya review saja, bagi yang bingung mau nonton film apa untuk mengisi libur weekend kalian bacaterus punya rekomendasinya loh.
Pesan yang bisa diambil dari cerita film ini adalah dalam keadaan susah tetaplah ingat dengan orang lain meski kita tidak mengenal secara personal orang tersebut. Apalagi kita juga lagi menghadapi pandemik seperti ini. Hidup harus saling tolong menolong.
Terimakasih sudah membaca
읽어주셔서 감사합니다
Deg degan bangeeet nonton film ini. Tapi bagus banget ceritanya.
BalasHapusseru ya kak
HapusNonton film ini sampai berulang-ulang. Istri yang awalnya tidak terlalu suka dengan film korea akhirnya menjadi suka. Wal hasil, jadi punya teman nonton film-_fikm korea lain gegara Train to Busan.
BalasHapuswah nonton jadi makin asik nontonnya apalagi ditemani pasangan.
HapusPaling takut soal film thiller, waktu jaman kuliah film ini sempat booming di kelas. (Karena banyak suka korea). Saya gak berani nonton, tapi penasaran sama isi cerita katanya bagus. Akhirnya dapat artikel yang dapat mengulas film ini. Makasih yaa, jadi tau ulasan filmnya
BalasHapussama-sama kak. senang bisa memberi informasi
HapusPonakanku suka bgt nonton ini. Pdhl takut tp ketagihan haha. Soaly mgkn ada kisah heroik jg di dalamnya.
BalasHapusbikin greget kak filmnya
HapusBelum pernah nonton, tapi sepertinya relevan dengan kondisi pandemi saat ini ya, semoga film ini bisa mengilhami masyarakat tentang bagaimana bertahan hidup juga demi orang lain pada saat wabah terjadi.
BalasHapusiya kang. kalo di film terkena wabah zombie kalau kenyataan kita sedang menghadapi virus korona. intinya jangan sampai hilang rasa kemanusiaan aja. tetap tolong menolong sesama manusia
HapusAku udah nonton Train to Busan berkali-kali kak. Emang seseeu itu filmnya. Akupun nggak bosen2 hehe. Terkait principle learning yg diambil dari film ini, memang kita itu gak boleh egois ya. Nyatanya saat nolong orang, kebaikan itu akan balik jg ke kita. Aku kesel pas ada yang ngomporin nutup pintu gerbong pas si pemeran utamanya berhasil ke belakang. Parah keselnya itu wkwk. Anyway, aku izin follow blognya ya salam kenal :)
BalasHapussalam kenal juga mbk widya. iya mbk banyak yang berkorban juga demi yang lain agar bisa selamat.
Hapusaku gak pernah bisan nonton train to busan, karena ada Gong Yo dan Ma dong seok, dua aktor korea favorite saya. lanjut peninsula juga layak kok, aku suka
BalasHapusaku yang peninsula belum nonton. selain Gong Yoo, Ma Dong Seok juga keren sih
HapusSaya makin dewasa malah makin takut nonton film horor atau thriller kayak ini. Padahal waktu sekolah, suka nonton bareng teman.
BalasHapusTapi sebenarnya penasaran juga nonton langsung Train To Busan,, ah..jadi galau..
Film ini tidak terlalu horor kok cuma menegangkan saja
HapusIni film booming banget dulu, temen sekelas pada nonton. Tapi karena aku gak berani nonton film yang ada adegan action atau genre thriller kayak gini, jadi sampai sekarang aku ga tau gimana visualisasinya. Cuma baca2 ulasannya aja di blog, termasuk di blognya Mbok Iluh ini
BalasHapusOm Gong Yoo kenapa awet muda ya, di film ini keren banget.
BalasHapusTrain to Busan ini zombienya serem bisa lari. Saya sebenernya paling ga suka film horror, kecuali kalau genrenya zombie.
Aku belum nonton nih, kayaknya banyak yang suka ya film thectrain of busan ini.jadi penasaran aku bisa nonton sampe abis atau udah keburu matiin TV saking parnonya🤣🤣
BalasHapusPernah lihat ini tayang di TV swasta, cuma ga sempet nonton sampai habis. Filmya bagus dan berkarakter. Setelah baca review-nya jadi pengin nonton lagi. Semoga di ulang lagi di TV,
BalasHapusPas adegan di gerbong, pengorbanan seorang ayah agar anaknya tidak kena serangan zombie bikin nyesek nontonnya
BalasHapusAwalnya manusia beranggapan anti sosialis tidak perduli dulu karena akibat ego, namun pada akhirnya jadi manusia yang saling bantu membantu demi kesalamatan diri sendiri agar tidak jadi zombie
BalasHapus